Dear Tuhan
Rasa ini memang salah.
Karena letaknya bukan pada tempatnya.
Tapi aku tidak bisa bohong kalau aku merindukannya.
Entah dia tahu atau tidak.
Entah dia peduli atau tidak.
Aku tidak bisa membaca pikirannya.
Juga terlalu takut menebak kebenarannya.
Sejuta "seandainya" menggantung di ruang pikir.
Tapi toh itu hanya skenario semu. Karena yang kujalani ini kehidupan nyata.
Bukan sebuah sandiwara.
Walau kadang diperlukan semacam itu entah sengaja tidak sengaja.
Sedihnya hati ini karena tidak terbiasa menjadi penyebab ironi.
Pakai kepala jangan selalu hati - begitu kata seorang teman -
Tapi hatiku sedang tidak mau mengalah.
Dan nampaknya kepalaku sedang tidak tega untuk mengalahkan sang hati.
Dafuk buat semua ini....maki hati ini......
Dear Tuhan.....
Tolong tunjukkan jalan keluarnya.
Tarik tanganku ke arah yang Kau pilih.
Gendong aku bila aku merajuk dan melawan.
Aku tidak tahu dimana tempatku-sadarku-.
Tolong Tuhan.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar